Simon, sapaan akrab Ngasiman, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, menyayangkan terjadinya peristiwa terkait bentrok antara TNI-Polri di sejumlah daerah yang terjadi pada momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah/2023.
“Momen lebaran, momen suka cita rakyat Indonesia, jangan dikotori oleh kejadian bentrok aparat yang mengganggu ketenangan. Apalagi sampai ada pihak-pihak yang bermain menjelang pemilu dan pilpres 2024,” ujar Simon.
Ia memaparkan beberapa waktu ini terjadi bentrok antara anggota TNI-Polri di berbagai daerah. Yang terbaru Minggu (30/4), terjadi peristiwa pengeroyokan terhadap anggota Polres Merauke yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI Denzipur 11/MA di Merauke Papua Selatan.
Sebelumnya juga terjadi bentrok antara Anggota TNI-Polri di Kota Kupang NTT yang berawal dari pertandingan futsal. Kemudian, penyerangan rumah Kapolda NTT Irjen Pol. Johni Asadoma yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK), dan juga penyerangan kantor Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan (27/4).
Menurut Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta itu., momentum Lebaran adalah sakral bagi masyarakat Indonesia di mana dibutuhkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri untuk menjaganya.
“Karena dalam momentum besar rakyat Indonesia ini sangat diperlukan soliditas dan sinergitas TNI-Polri di seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, kata dia, dari waktu ke waktu pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Panglima TNI dan Kapolri sudah bekerja keras menjaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri.
Untuk itu, ia berharap jangan sampai hal itu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Penulis buku "Soliditas dan Sinergisitas TNI-POLRI Dalam Rangka Menjaga Persatuan dan Keutuhan Bangsa, edisi pertama 2019/edisi revisi 2023" itu menambahkan, berbagai insiden yang terjadi baru-baru ini merupakan ujian soliditas dan sinergitas TNI-Polri.
"Saya yakin dalam kepemimpinan Panglima TNI dan Kapolri saat ini akan melewatinya dengan baik, demi mendukung Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Meskipun begitu, kata dia, kasus-kasus tersebut hendaknya diusut tuntas oleh tim gabungan TNI-Polri demi tegaknya hukum di Indonesia.
"Langkah itu untuk menunjukkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri yang tidak akan terganggu oleh kejadian apapun," katanya.
Menurut Simon, membangun soliditas dan sinergitas dengan seluruh komponen bangsa merupakan pilar penting dalam pembangunan Indonesia. Apalagi unsur TNI-Polri sebagai pertahanan dan keamanan negara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata dia, kesatuan dan persatuan adalah prasyarat utama.
"Sinergi seluruh elemen bangsa, akan menghantarkan kita mampu mengolah potensi unggulan nasional untuk membangun pertahanan-keamanan negara yang kuat dan tangguh," ujarnya
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023